League of Legends World Championship

eradt.com – League of Legends World Championship, atau lebih dikenal sebagai Worlds, adalah turnamen tahunan puncak dalam dunia esports untuk permainan multiplayer online battle arena (MOBA) League of Legends (LoL). Diselenggarakan oleh Riot Games, turnamen ini mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai wilayah untuk memperebutkan gelar juara dunia, trofi Summoner’s Cup seberat 20 kg, dan hadiah jutaan dolar. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Worlds yang menjadikannya salah satu acara esports paling bergengsi di dunia.

1. Dimulai pada Tahun 2011

Worlds pertama kali diadakan pada Juni 2011 di DreamHack Summer 2011, Swedia, sebagai penutup musim kompetitif pertama LoL. Turnamen ini hanya melibatkan 8 tim dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia Tenggara, dengan total hadiah $100.000. Tim Fnatic dari Eropa keluar sebagai juara pertama, dan Maciej “Shushei” Ratuszniak dinobatkan sebagai MVP turnamen. Acara ini disaksikan oleh lebih dari 1,6 juta penonton secara daring, dengan puncak 210.069 penonton simultan.

2. T1: Tim Paling Sukses dalam Sejarah

Tim asal Korea Selatan, T1 (dulunya SK Telecom T1), adalah tim tersukses dalam sejarah Worlds dengan lima gelar juara (2013, 2015, 2016, 2023, dan 2024). Pemain legendaris mereka, Lee “Faker” Sang-hyeok, dijuluki “Unkillable Demon King,” menjadi pemain pertama yang tampil di Worlds sebanyak sembilan kali dan memenangkan lima gelar, menjadikannya salah satu ikon terbesar dalam esports. Pada Worlds 2024, T1 berhasil mempertahankan gelar mereka dengan mengalahkan Bilibili Gaming (LPL) 3–2 di final yang digelar di O2 Arena, London.

3. Hadiah yang Terus Meningkat

Hadiah Worlds telah berkembang signifikan sejak awal. Pada 2011, total hadiah hanya $100.000, tetapi pada 2014, mencapai $2,13 juta. Untuk Worlds 2024, hadiah dasar ditetapkan sebesar $2,225 juta, dengan tambahan dari penjualan item dalam game seperti event pass dan kosmetik turnamen. Sebagian pendapatan dari penjualan ini langsung menambah prize pool, menjadikan Worlds salah satu turnamen esports dengan hadiah terbesar.

4. Penonton Global yang Luar Biasa

Worlds dikenal sebagai acara esports dengan jumlah penonton terbanyak di dunia. Pada 2018, final Worlds ditonton oleh 99,6 juta orang secara global, melampaui rekor sebelumnya pada 2017. Final Worlds 2013, yang menampilkan SK Telecom T1 melawan Royal Club, mencatatkan 32 juta penonton dengan puncak 8,5 juta penonton simultan. Angka ini terus meningkat setiap tahun, didukung oleh streaming langsung melalui platform seperti Twitch, YouTube, dan mitra siaran di 19 bahasa.

5. Rotasi Lokasi di Seluruh Dunia

Worlds selalu diadakan di berbagai negara untuk menjangkau penggemar global. Sejak 2011, turnamen ini telah digelar di Eropa (2011, 2015, 2019, 2021, 2024), Amerika Utara (2012, 2016, 2022), Asia (2013, 2014, 2017, 2018, 2020, 2023), dan Islandia (2021). Pada 2024, Worlds diadakan di Berlin (Play-In dan Swiss Stage), Paris (Knockout Stage), dan London (Grand Final). Untuk 2025, Tiongkok akan menjadi tuan rumah dengan final di Chengdu, menandai kali ketiga negara ini menjadi tuan rumah setelah 2017 dan 2020.

6. Format Turnamen yang Dinamis

Worlds terdiri dari beberapa tahap: Play-In, Swiss Stage (sejak 2023), dan Knockout Stage. Pada 2024, 20 tim dari berbagai wilayah (LCK, LPL, LEC, LCS, PCS, VCS, CBLOL, LLA) berkompetisi, dengan 8 tim memulai dari Play-In. Format Swiss Stage menggunakan sistem lima putaran, di mana tim dengan tiga kemenangan maju ke babak playoff, dan tim dengan tiga kekalahan tersingkir. Final menggunakan format best-of-5 (Bo5). Mulai 2025, format Fearless Draft akan diperkenalkan, menambah elemen strategis baru.

7. Kolaborasi dengan Artis Ternama

Setiap tahun, Worlds menampilkan lagu tema resmi yang dibawakan oleh artis ternama. Contohnya, “Warriors” oleh Imagine Dragons (2014), “Star Walkin'” oleh Lil Nas X (2022), dan “Heavy Is the Crown” oleh Linkin Park (2024). Lagu-lagu ini sering disertai video musik epik yang menampilkan pemain dan tim papan atas, seperti T1 pada video 2024. Penampilan langsung oleh artis seperti Imagine Dragons di final juga menjadi sorotan.

8. Dominasi Korea Selatan dan Kebangkitan Tiongkok

LCK (Korea Selatan) telah mendominasi Worlds dengan delapan gelar (T1, Samsung White, Samsung Galaxy, DAMWON Gaming). Namun, LPL (Tiongkok) mulai menunjukkan kekuatan dengan kemenangan oleh Invictus Gaming (2018), FunPlus Phoenix (2019), dan Edward Gaming (2021). Persaingan antara LCK dan LPL menjadi sorotan utama, terutama pada final 2024 antara T1 dan Bilibili Gaming.

9. Pengaruh pada Esports Global

Worlds tidak hanya turnamen; ini adalah fenomena budaya yang mengangkat pamor esports. Dengan mengisi stadion ikonik seperti Seoul World Cup Stadium (2014) dan O2 Arena (2024), Worlds menarik perhatian media mainstream dan kolaborasi dengan merek seperti Tiffany & Co., yang merancang Summoner’s Cup baru sejak 2022. Turnamen ini juga menginspirasi acara seperti The First Stand pada 2025 di Korea Selatan.

10. Perubahan Struktur Liga pada 2025

Mulai 2025, Worlds akan mencerminkan struktur liga baru. League of Legends Championship Pacific (LCP) akan menggabungkan PCS, VCS, LJL, dan LCO, sementara League of Legends Championship of The Americas (LTA) akan menyatukan LCS, CBLOL, dan LLA. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan persaingan regional dan global, dengan 17 tim dijadwalkan berkompetisi di Worlds 2025.

League of Legends World Championship adalah perayaan kemampuan, strategi, dan semangat kompetitif dalam esports. Dengan sejarah yang kaya, penonton jutaan, dan dampak global, Worlds terus menetapkan standar sebagai turnamen esports terbesar di dunia. Penggemar dapat menantikan Worlds 2025 di Tiongkok, di mana tim-tim terbaik akan kembali bertarung untuk mengukir nama mereka dalam sejarah Summoner’s Cup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *