eradt.com – Pemanfaatan teknologi blockchain tidak lagi terbatas pada aset kripto atau DeFi. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan NFT (Non-Fungible Token) untuk menerbitkan sertifikat pendidikan digital yang tidak dapat dipalsukan. Beberapa universitas di Eropa dan Asia telah mengadopsi metode ini sebagai alternatif dari ijazah konvensional.
Secara experience, mahasiswa tidak perlu lagi membawa salinan fisik ijazah saat melamar kerja. Cukup membagikan tautan NFT melalui dompet digital, perusahaan bisa langsung memverifikasi keasliannya di blockchain. Ini memangkas waktu validasi dan mengurangi risiko dokumen palsu.
Dari sisi expertise, pengembang edutech kini mulai membangun platform yang memungkinkan lembaga pendidikan menerbitkan NFT dengan metadata khusus: nama lulusan, jurusan, tahun kelulusan, hingga tanda tangan digital dekan. Sistem ini memanfaatkan smart contract untuk menjamin validitas data.
Sebagai authoritativeness, sejumlah universitas terkemuka seperti MIT dan University of Nicosia telah menerbitkan NFT akademik. Mereka juga menggandeng startup blockchain ternama untuk memastikan keamanan dan interoperabilitas sertifikat di berbagai sistem global.
Dalam hal trustworthiness, teknologi ini memiliki transparansi penuh: setiap perubahan atau verifikasi dapat dilacak di jaringan blockchain publik. Selain itu, karena tidak bisa diubah atau dihapus, NFT ini jauh lebih tahan manipulasi dibandingkan sistem database tradisional.
NFT untuk sertifikat akademik menunjukkan bagaimana blockchain bisa memberi manfaat nyata di luar spekulasi keuangan. Ini adalah langkah besar menuju digitalisasi pendidikan yang lebih aman, transparan, dan efisien.