eradt.com – Di tengah dominasi layar LED dan OLED, tablet e-ink hadir sebagai alternatif gadget ramah mata untuk keperluan membaca dan menulis. Perangkat ini menggunakan teknologi tinta elektronik yang menyerupai tampilan kertas, sehingga tidak menyilaukan dan hemat daya.
Beberapa brand seperti reMarkable, Kindle Scribe, dan Onyx Boox mulai melirik segmen ini dengan merilis tablet e-ink yang mendukung stylus dan pencatatan digital. Tidak hanya cocok untuk membaca e-book, perangkat ini juga ideal bagi penulis, pelajar, maupun pekerja kreatif yang membutuhkan ruang menulis bebas gangguan.
Keunggulan utama dari tablet e-ink adalah minim distraksi. Tidak ada notifikasi media sosial atau aplikasi hiburan seperti di tablet biasa. Hal ini mendorong fokus dan produktivitas lebih tinggi. Selain itu, karena menggunakan e-ink, perangkat ini hemat baterai, dengan daya tahan bisa mencapai dua minggu hingga satu bulan.
Beberapa model juga menawarkan integrasi cloud, konversi tulisan tangan ke teks digital, serta kemampuan anotasi dokumen PDF. Meskipun refresh rate layarnya lebih lambat dibanding tablet konvensional, kualitas tulisan dan kenyamanan membaca menjadi nilai utama.
Sayangnya, harga tablet e-ink masih relatif tinggi di Indonesia, dan pasarnya belum sebesar tablet Android atau iPad. Namun, seiring meningkatnya tren minimalisme digital, tablet ini punya potensi besar sebagai gadget masa depan untuk produktivitas yang fokus dan efisien.
