Sustainable Aviation Fuel (SAF), Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Penerbangan

eradt.com – Industri penerbangan merupakan salah satu sektor transportasi yang memiliki kontribusi signifikan terhadap emisi karbon global. Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim sekaligus mendukung target net zero emission, lahirlah inovasi bernama Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

Apa Itu Sustainable Aviation Fuel?

Sustainable Aviation Fuel adalah jenis bahan bakar alternatif untuk pesawat terbang yang diproduksi dari sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan, seperti:

  • Minyak nabati dan minyak jelantah (used cooking oil).

  • Limbah pertanian dan biomassa.

  • Limbah padat kota (municipal solid waste).

  • Bahan sintetis berbasis energi terbarukan (Power-to-Liquid).

SAF dirancang agar kompatibel dengan mesin pesawat yang ada saat ini (drop-in fuel), sehingga bisa langsung digunakan tanpa perlu modifikasi besar pada infrastruktur atau armada.

Manfaat Utama SAF

  1. Pengurangan Emisi Karbon
    Penggunaan SAF dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80% dibandingkan bahan bakar fosil konvensional sepanjang siklus hidupnya.

  2. Mendukung Ekonomi Sirkular
    Dengan memanfaatkan limbah dan biomassa, SAF membantu menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan.

  3. Meningkatkan Keamanan Energi
    Diversifikasi sumber bahan bakar mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

  4. Mendorong Inovasi Industri
    SAF membuka peluang kolaborasi antara sektor energi, pertanian, hingga pengelolaan limbah.

Tantangan dalam Pengembangan SAF

Meskipun potensinya besar, adopsi SAF masih menghadapi beberapa kendala, antara lain:

  • Biaya Produksi Tinggi: SAF saat ini lebih mahal daripada bahan bakar jet konvensional.

  • Ketersediaan Bahan Baku: Produksi skala besar membutuhkan pasokan biomassa atau limbah yang konsisten.

  • Regulasi dan Infrastruktur: Diperlukan dukungan regulasi global dan investasi untuk memperluas kapasitas produksi.

Upaya Global dan Masa Depan SAF

Beberapa maskapai penerbangan besar, seperti United Airlines, KLM, dan Singapore Airlines, sudah mulai menggunakan SAF dalam penerbangan komersial. Uni Eropa bahkan telah menetapkan target wajib penggunaan SAF di sektor aviasi mulai 2025.

Ke depan, kombinasi SAF dengan teknologi efisiensi pesawat dan elektrifikasi sebagian penerbangan jarak pendek diharapkan bisa menjadi solusi menyeluruh dalam mengurangi jejak karbon industri penerbangan.

Sustainable Aviation Fuel (SAF) adalah langkah nyata menuju masa depan penerbangan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Meski masih menghadapi tantangan, potensi besar SAF menjadikannya pilar penting dalam transformasi industri penerbangan global menuju energi hijau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *